Jumat, 30 Agustus 2013

bumiku Ampera, rumahku Sriwijaya


bumiku Ampera, rumahku Sriwijaya

writen by Noratio Valentina
arsip 17 Februari 2013


sesuci melati, secerah Nur putih bersih...
menyapu gelap dari tanah kehidupan yang tak semudah menghela nafas
keagungan harapan yang tertuntun kegaris terdepan kehidupan ditanah air Indonesia
tak hanya merawat pengetahuan,
TETAPI berlari estapet menuju cita-cita suci bumi tropis ini
membangun negeri, membina hidup, hingga hidup damai dalam Pancasila
lihatkan, kemurniannya akan menghapus ke-tidak-tahu-an akan dunia
disini, di Bumi Sriwijaya, berlambang Ampera
mendayu, berpacu melawan deras arus kegelapan
terbentang luas, seluas mata memandang
disini, berdiri kokoh Universits Sriwijaya di antara luasnya Musi tercinta
mengabdi dan berilmu, mengemban janji hidup lebih maju
hidup untuk menghidupi nafas dari tanah asri Melayu
SRIWIJAYA. . . .namamu
harta terbesar Bumi Ampera menyatukan Musi terbentang
ciptakan pahlawan ilmu, membangun negeri dan berseru satu
serukan!!! Sriwijaya!!!
banggakan!!! Ilmu Alat Pengabdian jiwa....




begitu puisi yang kutuliskan ditengah bangga hidup ditanah melayu dengan semua tradisional daerah, inilah Indonesia, warna warni perbedaannya menyatu menjadi konsep seni luar biasa ditengah hitam dan putih. ditengah keterpurukannya, ada satu yang menjadikannya indah, yang memberikan warna baru, semangat baru untuk bangkit, untuk bersatu memperbaiki akhlak dalam perjalanan menuju kematian yang ada digaris finish nanti. banggalah kawanku, banggalah musuhku, kita memang berada didalam dunia yang tak semegah dulu, didalam dunia yang bersandiwara menghancurkan diri, tapi lihatlah, ada satu kekuatan yang menyatukan, perbedaan yang berkonsep seni unik..
tanah air Indonesia.


Bumi Sriwijaya (South Sumatera, Palembang), Agustus 2013
Noratio.V. Simanjuntak

Selasa, 27 Agustus 2013

urusan hati = mata kuliah umum

Gagal itu biasa. Patah hati juga biasa. Banyak remaja bahkan yang beranjak dewasa sekarang kreatif, bahkan karna sangat kreatifnya semua hal dapat dijadikan permainan. Termasuk hati. Yaa, hati. Perasaan dan mungkin kepercayaan dalam suatu hubungan. Semua diawali dengan perkenalan, pendekatan, jadian lalu kecewa, dan ujung-ujungnya putus. Itu siklus percintaan. Masa yang indah itu adalah masa pendekatan. Karna tidak ada ikatan dengan siapapun, sehingga masih bebas untuk dekat sama siapa saja, dan pastinya mendapat perhatian dari ‘pdkt-an’ yang mana aja. Yang dihindari itu adalah jadian (kalo aku sih), kenapa?? Ya karena itu, setiap jadian pasti ngerasain sakit hati, ngerasain kecewa, kemudian mentok di kata ‘putus’. Kalo udah gitu siapa yang salah?? Apa yang harus disesali?? Nggak ada kan. tapi ya tiap orang pasti beda-beda lah prinsipnya. ehehhehe

Tapi kebanyakan sekarang putus-nyambung, lagi nge-trend kali. Ya mungkin mau menyeleksi kali ya, yang mana yang terbaik dari semua yang baik. Bagi kebanyakan orang sih itu fine-fine aja. Yaiyalah, niatnya kan juga baik (mungkin) atau mungkin karena ngerasa bahwa objek yang diajak balikan itu beda dari objek-objek lainnya. coba terima aja sih, orang lain kan punya hak buat nyeleksi kita.

Gini deh :

Anggap aja itu kayak kuliah. Pacaran atau bisa dibilang hati aja deh, biar perumpamaannya gampang. Putus itu anggep aja kayak dapet nilai E diMata Kuliah Umum. Misalnya mata kuliah Bahasa Indonesia. Kamu pasti harus ngulang mata kuliah itu biar nilainya berubah. Tapi coba deh pikir lagi, kamu semester 1. Dan itu bukan mata kuliah pokok dari jurusan kamu. Sementara anggep aja mata kuliah itu nggak keburuburu harus dibenerin. Tapi mata kuliah itu pelengkap. sedangkan matakuliah pokok jurusan kamu masih se-abrek yang belum kamu ambil. Kalo nilai bahasa indonesia kamu E emang siapa yang bisa ngejamin kalo kamu bisa lulus?? Nggak ada bro. Tapi itu bisa kamu ulang di akhir, setelah semua mata kuliah pokok jurusan kamu tuntas semua.

Nahh begitu juga arti pacaran, putus-nyambung. Hati itu ibarat mata kuliah umum, dia nggak yang utama, tapi dia pelengkap, dia nggak boleh nggak ada. Tapi inget, hidup kamu harus terus jalan. Hidup dengan tujuan-tujuan lain (sukses misalnya). Nah tujuan itu ibarat mata kuliah pokok di jurusan kamu. Duluin yang ter-penting, baru pikirkan pelengkap yang terpenting itu. Nggak hidup namanya kalo hati sepi. Semua orang juga butuh temen untuk nikmatin hidup yang udah sukses (nantinya). Usaha dulu aja buat suksesin hidup, baru cari pelengkap masa depan. Yaa kaya’ mata kuliah bahasa indonesia itu. Dia nggak yang utama, tapi dia pelengkap, dia nggak boleh nggak ada karna dia syarat.


Noratio.valentina.simanjuntak.agustus2013.palembang.