Gagal itu biasa. Patah hati juga biasa. Banyak remaja bahkan
yang beranjak dewasa sekarang kreatif, bahkan karna sangat kreatifnya semua hal
dapat dijadikan permainan. Termasuk hati. Yaa, hati. Perasaan dan mungkin
kepercayaan dalam suatu hubungan. Semua diawali dengan perkenalan, pendekatan,
jadian lalu kecewa, dan ujung-ujungnya putus. Itu siklus percintaan. Masa yang
indah itu adalah masa pendekatan. Karna tidak ada ikatan dengan siapapun,
sehingga masih bebas untuk dekat sama siapa saja, dan pastinya mendapat
perhatian dari ‘pdkt-an’ yang mana aja. Yang dihindari itu adalah jadian (kalo
aku sih), kenapa?? Ya karena itu, setiap jadian pasti ngerasain sakit hati,
ngerasain kecewa, kemudian mentok di kata ‘putus’. Kalo udah gitu siapa yang
salah?? Apa yang harus disesali?? Nggak ada kan. tapi ya tiap orang pasti beda-beda lah prinsipnya. ehehhehe
Tapi kebanyakan sekarang putus-nyambung, lagi nge-trend kali. Ya mungkin mau
menyeleksi kali ya, yang mana yang terbaik dari semua yang baik. Bagi kebanyakan
orang sih itu fine-fine aja. Yaiyalah, niatnya kan juga baik (mungkin) atau
mungkin karena ngerasa bahwa objek yang diajak balikan itu beda dari
objek-objek lainnya. coba terima aja sih, orang lain kan punya hak buat nyeleksi kita.
Gini deh :
Anggap aja itu kayak kuliah. Pacaran atau bisa dibilang hati
aja deh, biar perumpamaannya gampang. Putus itu anggep aja kayak dapet nilai E
diMata Kuliah Umum. Misalnya mata kuliah Bahasa Indonesia. Kamu pasti harus
ngulang mata kuliah itu biar nilainya berubah. Tapi coba deh pikir lagi, kamu
semester 1. Dan itu bukan mata kuliah pokok dari jurusan kamu. Sementara anggep
aja mata kuliah itu nggak keburuburu harus dibenerin. Tapi mata kuliah itu
pelengkap. sedangkan matakuliah pokok jurusan kamu masih se-abrek yang belum kamu ambil. Kalo nilai bahasa indonesia kamu E emang siapa yang bisa ngejamin
kalo kamu bisa lulus?? Nggak ada bro. Tapi itu bisa kamu ulang di akhir,
setelah semua mata kuliah pokok jurusan kamu tuntas semua.
Nahh begitu juga arti pacaran, putus-nyambung. Hati itu
ibarat mata kuliah umum, dia nggak yang utama, tapi dia pelengkap, dia nggak
boleh nggak ada. Tapi inget, hidup kamu harus terus jalan. Hidup dengan
tujuan-tujuan lain (sukses misalnya). Nah tujuan itu ibarat mata kuliah pokok
di jurusan kamu. Duluin yang ter-penting, baru pikirkan pelengkap yang
terpenting itu. Nggak hidup namanya kalo hati sepi. Semua orang juga butuh
temen untuk nikmatin hidup yang udah sukses (nantinya). Usaha dulu aja buat
suksesin hidup, baru cari pelengkap masa depan. Yaa kaya’ mata kuliah bahasa
indonesia itu. Dia nggak yang utama, tapi dia pelengkap, dia nggak boleh nggak
ada karna dia syarat.
Noratio.valentina.simanjuntak.agustus2013.palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar