Minggu, 26 Mei 2013

Agroekoteknologi


berawal dari ruang kecil yang banyak kursi bermerk 'Donati'
ada banyak kenangan tercipta tak sengaja :D








sudah terbingakai sederhana kebersamaan kita ... 
semoga tak hanya tawa yang akan kita bagi untuk sesama kita
tetapi duka juga mengalir untuk kita berbagi  


kita sahabat?
TIDAK, kita adalah keluarga (semoga) keluarga Agroekoteknologi











dan inilah arti kita ada, ada cinta dan ada kasih diantara kita

















berbagi dan memberi, mengasihi dan menjaga

bukan kita sama, tetapi jelas ada perbedaan
berusaha kita kompak, berusaha kita menghargai.. semoga tak hanya sekedar fiktif belaka seperti cerita dalam skenario sinetron...
ya.. semoga, semoga Agroekoteknologi Satu di Bumi Sriwijaya ....




Agroekoteknologi'12 Universitas Sriwijaya
Palembang

Kamis, 23 Mei 2013

hidup = anak tangga



Tak perduli seberapa banyak air mata yang harus tercurah. Tak ingat lagi seberapa besar tenaga yang harus terkuras. Yang jelas inilah hidup. Tersedia ribuan anak tangga didalamnya. Anak tangga yang harus mau tak mau dilewati demi sebuah kotak yang berisi rencana masa depan yang berada diluar pintunya, inilah syarat hidup yang tak mudah dipenuhi. dan semakin kita mampu berjalan diatasnya maka anak tangga ini pun akan semakin bertambah. Anak tangga inilah perumpamaan kesulitan hidup yang akan hadir tiap seasonnya dalam skenario hidup yang sudah diatur oleh Dia yang berkuasa.

Jangan biarkan aku jatuh, saat aku sedang berlari mengejar kotak masa depanku yang dibawa oleh waktu. Aku tak mau kalah, dikalahkan oleh waktu yang dapat bergerak sesuka yang ia mau. Sedangkan aku? Aku terkadang  terjebak dalam sekat-sekat ruang yang tak membiarkan aku keluar dengan mudah. Hari ini benar leetihku sudah sampai puncak terttinggi. Tak hanya badanku yang letih. Bahkan hingga hati yang tak pernah kulihat sekalipun sudah merasakannya. Ini puncaknya. Ini klimaksnya. Bahkan hingga aku hendak bermimpipun yang kumimpikan adalah letih yang menemaniku saat mataku terjaga. Hingga aku yang kukira kuatpun akhirnya menangisi keadaan yang menyulitkan ini. Semua berkumpul diwaktu ini, dimalam yang sendiri ini.

Seperti bayi yang haus pelukan ibunya, seperti itulah aku kurasa malam ini. Ditengah suara-suara khas malam, aku yang merasa lelah akan semua hal yang terdaftar dicatatan harianku. Aku benci. Benci keadaan ini..

Haruskah lagi aku memulai dari awal? Sedangkan yang kujalani sekarang sudah cukup melelahkan jiwaku yang terlepas dari hangatnya kasih sayang yang seharusnya bisa kudapat tiap detikku... bahkan kaki pun hingga tak mampu berjalan lagi membawa tubuh yang sudah terlalu lemah. Bukan kalah, tetapi lelah, dan ini semua sudah memuncak, bahkan hingga mengeluarkan tetesan bening dari balik kelopak mataku yang melihat betapa kejamnya waktu yang membiarkan aku mengejarnya sejauh yang ia mau. Dan kulihat anak tangga ini pun seakan bertambah tinggi, tolong!! Nafasku terengah-engah berlari menaiki anak tangga ini... sesulit inikah membangunkan semangatku yang perlahan mulai meredup ditelan malam yang selalu menggoda untuk bermain hingga aku lupa bahwa masih ada banyak anak tangga yang harus kulewati...

satu yang kudapati saat aku tengah berjalan menjajaki tingginya tangga itu adalah bahwa hidup memang harus dijalani sesuai apa yang sudah dituliskan oleh-Nya. Menyerahkan lembaran cerita hidup yang masih kosong kepada Tuhan berarti kita sudah siap dengan apa yang akan diberikannya. Rencana Tuhan pasti akan lebih indah..

palembang, 23 mei 2013
nvs

Selasa, 07 Mei 2013

MAMA, SEKARANG, dan AKU RINDU

terkenang masa kecil dulu, tidak tidur jika tidak disampingnya, MAMA
sekarang apakah masih boleh begitu??? 

sedari belum berbentuk, dia menjaga dengan penuh kasih sayang. merawat dengan penuh cinta. melalui dia, terhembus nafas kehidupan hingga mampu melihat, berbicara, merasa, mengasihi, berjalan, dan banyak hal luar biasa lainnya.
SEKARANG. sudah berlalu masa manja dan fase kekanakanku dulu. SEKARANG. sudah jauh jarak memisahkan. SEKARANG. sendiri berjalan dijalan menuju kehidupan nyata yang tak mudah dijalani. hingga SEKARANG. aku merindukan, bahkan sangat RINDU. 
RINDU. bercerita, menceritakan kerasnya kehidupan yang ada didepan mata. RINDU. ingin merasakan pelukkannya. RINDU ingin menagis dipangkuannya. RINDU ciummnya.

MAMA. sapa aku!! peluk aku!! maafkan aku!!!!
aku takut.. aku ingin ceritakan semua padamu. semua kesesakan yang kurasakan. semua kegelisahan yang kualami jelang tidur malamku. RINDU. hanya satu kata. satu kata yang hinggap dan tetap menetap. dan hanya akan hilang jika hanya MAMA yang menjemputnya dari fikiranku.

MAMA jaga aku, melalui doa yang selalu mama senandungkan padaNYA.
jaga aku dari kerasnya duniawi ini!! jaga aku dari kuatnya duniawi ini.
biarlah namaku terucap dalam doamu. jangan biarkan aku merasakan pelukan lain selain pelukmu. aku lemah. lemah jika tanpamu. aku tak ingin berlalu. tanpa meninggalkan senyum. tanpa memberikan bahagia.

MAMA. biarlah doamu berkuasa atas aku. biarlah doamu mengalahkan apapun jahat duniawi ini. biarlah aku juga menjadi wanita hebat sepertimu.
dari kejauhan ini. aku yang lemah. AKU yang letih. AKU yang menangis menahan RINDU. AKU yang tak miliki kosakata lebih indah dari kasihmu untuk mengungkapkan RINDU ini. AKU yang takut oleh duniawi kejam ini. AKU yang merasa sendiri. AKU yang SUNGGUH RINDU. sangat RINDU, kemarin, kemarin, kemarin, tadi fajar, tadi siang, hingga MALAM ini, bahkan mungkin HINGGA esok, atau mungkin akan hilang jika hanya bertemu dan memelukmu MAMA...

walau belum bisa kau hapus air mata kerinduan ini, namun ia tetap ingin mengalir MAMA, malam ini. ingatlah!!! semua sesakku tak tertahan lagi, tak tertahankan RINDU yang tak berkesudahan ini, MAMA....

 

Palembang, 7 mei 2013
nvs

Senin, 06 Mei 2013

"aku suka kamu (titik)"



Tak bermaksud untuk menyakiti dan memberikan harapan palsu terhadap siapa pun, tapi ketahuilah bahwa inilah aku apa adanya. Seperti langit, saat ia akan hujan ia tak menutupi kegelapannya, saat ia cerah ia juga tak pernah hanya menyimpannya sendiri, ia berbagi kepada siapapun. Menjadi peneduh saat mathari dengan bingasnya memanaskan bumi. Salahkah jika hanya ingin menjadi teman untuk yang tak berteman?

Dosakah seandainya memberikan kebahagiaan yang hanya sementara?  Setelah mampu tersenyum lalu pergi meninggalkannya ? aku manusia yang tak berkeinginan banyak, cukup hanya menjadi teman yang tak berteman, cukup hanya memberikan kebahagiaan kepada yang selalu menangis. Tapi mereka menilai salah aku. Aku yang selalu dilarang untuk menjadi apa adanya diriku. Hmm. . . ya sudahlah mungkin terkadang memang harus sangat sulit memberikan pengertian kepada mereka yang tak pernah tau betapa sakitnya menahan sepinya waktu yang padahal ia terus berputar. 
 sakitnya langkah yang mengikuti jejak palsu yang dibuat oleh waktu.

Sakitnya mata yang selalu meneteskan air mata untuk merenungi kejamnya bumi yang tak sedikit pun memberikan kebahagiaan..

Lagi, aku melangkahkan kakiku dengan ringan untuk menghampiri setiap pribadi yang merana dibawah menara menara tinggi yang menjulang sejauh mata memandang. Dari atasnya tampak awan kejar kejaran dibawah naungan langit. Sementara matahri masih tetap dengan tekanan panasnya yang luar biasa. Beruntung bumi masih memperkerjakan angin sebagai peimbang ditanah kering ini. Lama sudah 6bulan yang lalu aku mulai tinggal dikota ini, dikota yang berselimut debu saat siang hari, yang bersoundtrackkan suara suara kemacetan disetiap sudut jalannya. Tapi inilah tempat yang paling aku impikan semasa dulu..hingga akhrnya aku bertemu dia. Aku masih nyaman dan tak ingin beranjak dari hati yang luar biasa membuatku sedih hingga hendak meneteskan air mata. Kini kurasakan apa yang mereka selalu rasakan. Aku yang sepi oleh waktu, aku yang menangis karna tak bahagia. Dan mungkin inilah bagianku, bagian kesengsaraanku.. 



Lihatlah keatas, maka akan ada cinta

Anggaplah hadirku seperti bulan yang memberikan terang dalam malammu

Seperti awan yang menjadi teman dalam siangmu

Yang hadirnya memberikan bekas indah yang berarti

Resapilah!!! Kita bertemu bukan karna perencanaan yang rapi

Tetapi ingatlah mengapa kita bisa saling menyapa

Itu karna ‘kasih’...

Kasih yang apaadanya kamu telah melengkapi tujuan hidupku

Dan apaadanya aku memberi cerita baru dalam lembaran hidup yang akan kau isi


Begitu surat yang kutuliskan ditepian sungai musi ini, surat yang tak sempat kuberikan padamu... hingga kukembali lagi kesini, tempat aku menulisnya dan kubentuk manjadi perahu kecil yang akhirnya kubirakan berlayar, hanyut, dan terbawa arus.
yang jelas kutahu "aku suka kamu (titik) !!!"


nvs