Senin, 18 November 2013

"aku ingin menjadi ratu dalam surgamu kelak, Pangeran Abadi-ku"

Aku memelukmu hingga kehabisan usia dan sampai kau tiada pun aku tetap memelukmu, sekalipun akan ada seseorang kelak mendampingiku namun tetap kamu yang begitu membekas hingga sulit kulepas! sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setegah mati,hatiku seperti tak ditempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong,hilang isi. kau ingat senja itu kita duduk berdua, memadu senyum dan berganti kasih, itu saat kau masih nyata dalam wujud tampan yang kukenal. dalam hangat kasih yang lembut menyapaku dalam keadaaan apapun. aku tidak merasa hebat dengan kehadiranmu, aku hanya bersyukur dengan cinta yang kau jaga hanya untukku. hingga akhir nafasmu, hingga akhir bayang yang tercipta dari tiap sudut waktu yang berputar mengelilingi kita. menjadikan kita berada pada lingkaran yang sama, dengan cinta yang sama, dengan segala senyum yang saling bertautan.

sebentar saja aku menjagamu dalam kesetiaan waktu yang kusisihkan dalam anganku, bukan. bukan untuk bermainkan cinta yang kupunya untukmu. tapi dengan sederhanamu aku menjadikannya begitu berarti bagi kita, hingga kau tiada. aku masih dengan perasaan yang sama. aku tak sekuat dulu saat kau masih disampingku, memegang erat tanganku, menjaga lembut hatiku yang kau selaputi dengan kasih ketulusan yang kau jaga. rasanya sebentar saja kau mendampingiku dalam nyataku, kini kita jauh, bahkan aku tak tau harus menemuimu dimana, aku buta dimana ragamu sekarang, aku hanya masih bisa merasakan kasih sayang tulus yang selalu kau jaga abadi hingga kau berpindah duduk bersamaNYA disurga. kau jauh!!! aku sangat menegaskan pada diriku bahwa kau sangat jauh. tapi aku lemah jika mengingat cinta kita dulu, yang masih terjaga dalam indah karuniaNYA.

hingga dunia kita berbeda. tetapi aku masih memeluk erat bayang yang selalu hadir dalam tiap malam yang kupunya. dengan senyum yang sama aku menghampiri mimpi suram yang memisahkan kita. aku tak pantas mengeluh, karna nyatanya semua yang ada pada akhirnya akan kembali menjadi tiada. seperti saat kau tiada untukku hingga kau hadir dalam hidupku. aku bahagia sebelum aku mengenalmu, tapi aku tak bisa bahagia setelah kau meninggalkanku dengan cerita kita yang masih menggantung. aku tak bisa terima keadaan yang sebenarnya menggantungkan cinta kita diketidaknyataan yang kita lewati. semua yang pernah menjadi hal indah itu adalah peryaan air mataku. aku menangisinya, dan dalam diamku kesesakan rindu yang telah mengunung menjadi beban terberat setelah kepergianmu dari dunia kita yang indah dulu.

aku tak tau pada siapa akan kutitipkan rindu yang tak mampu kutahan. hingga aku menjadi kuat untuk membawanya kemanapun langkahku membawaku pergi walau dalam bayang yang masih menceritakan tentangmu. mereka tak pernah tahu, bukan kamu yang beruntung memilikiku, tapi aku lah yang sangat beruntung menjadi bagian dari akhir hayatmu, sayang. aku tak sanggup untuk setia sebelum aku mengenalmu, tetapi dengan sederhanamu kau mengajarkanku menjadi setia hingga aku menanggung rindu dalam diamku, rindu yang kubungkus rapi dengan kesabaranku, yang kuhias dengan senyum yang hanya aku dapat memahaminya. memahami seberapa sakitnya aku setelah semua tak lagi sama.

dari balik kelopak mata dalam tiap malam jelang tidurku, aku merindukan pertemuan singkat yang harusnya menyatukan kita, aku tak kehabisan air mata untuk menangisi tiap kerinduan yang tertahan dalam langkah yang ingin ku layangkan. aku tak kehabisan kesabaran menjaga hati hanya untukmu yang telah disurga. hingga membuat aku yang kemanapun berlari tetap akan pulang pada hatimu yang masih menyediakan tempat untukku yang kau jaga. aku ingin sekali tidur dalam mimpi yang mempertemukan kita, aku ingin menceritakan rindu yang begitu berat yang kujaga ini. agar kau tahu bahwa sejak cium terakhir yang kudaratkan dikeningmu waktu itu tak cukup mengahapus cinta yang telah kau lukiskan. kau bawa segala keindahan yang menyatu dengan alam ini, hingga nafasmu menjadi udara yang selalu kihirup dalam dekap peluk yang tak cukup membayar sakit akan kerinduan yang kunikmati ini.

aku ingin menjadi ratu dalam surgamu kelak, Pangeran Abadi-ku, biarlah aku menjaga cinta kita hingga nanti kau yang akan memilihkan penggantimu untukku melalui karunia-NYA..



palembang, 18 november 2013
nrt.vlntn.smnjntk

Minggu, 10 November 2013

pahlawan sepuluh november

dan ketika kau menghentikan segala gelap yang akan menyerang Indonesia ini, kau berjuang dengan tak sebentar pun berfikir tentang nyawamu. hingga segala darahmu tumpah menyatu dalam tanah air Indonesia ini. bambu yang runcing itu pun tak cukup kuat untuk menjagamu. tidak sekuat hatimu yang mencintai Indonesia tanpa pandangan yang lain. perjuangan yang menjadikanmu kuat membawa kami lega bernafas dalam hijau alam Indonesia. Indonesia yang mnejadi tumpah darahmu, kini ragamu telah menyatu dalam bangsa Indonesia, Pahlawan.

dengan kepolosan hatimu mencintai Indonesia, berjuang dalam lelah yang tak kunjung berujung. berlari sekuat kakimu melangkah, mempertahankan dengan seluruh jiwa ragamu. hiangga bangsa ini terbebas dari segala pem-budak yang menghina.

Selamat Hari Pahlawan
terimakasih untuk segala jasa yang tlah tercurah dalam juang yang tak terhenti untuk bangsa ini,
dengan kaki yang tak pernah lelah melangkah, dengan segala siasat yang tak terhenti untuk menjebak, kaliah (pahlawan) memberi bukti kesetiaan yang kuat. tak sekuat kami yang sebentar saja merasakan kebebasan telah menghancurkan segala titipan kemegahan dari kejamnya yang kau lalui dulu.

kalian (pahlawan) memberi sejarah kerasnya hidup dalam kebodohan, dan kami berjuang merubahnya walau tak sepenuh niatmu membela Negeri ini.
jangan menangis dalam istirahat panjangmu. jangan menangis melihat segala titipanmu telah hancur diterkam jiwa yang tak terlalu pintar darimu, jangan menangis melihat semua bertopeng seakan menjaga titipanmu yang justru akan menghancurkannya.

jangan menyesali langkahmu yang terhenti saat mempertahankan Indonesia yang perlahan hancur karna Indonesianya sendiri. akhlak kami tak cukup baik menjadikan Indonesia ini baik. saat dulu setelah juangmu tak sia-sia kau rasakan sejenak saja dalam masa hidupmu, saat itu belum terlihat ada begitu banyak mereka yang bertopeng yang perlahan tenyata menghancurkan.

terimalah sebaris doa dari orang-orang yang masih bisa membayangkan bagaimana sakitnya kau dulu. biarkan dengan segala kuat alam akan menyadarkan keindahan yang terselip dalam kepura-puraan ini. biarkan sekuat langkah kami membawa segala perubahan dalam kejujuran yang menyakitkan.

Selamat Hari Pahlawan, Indonesiaku.
Indonesia yang sesungguhnya tak terlalu malang dirawat dalam tangan yang perlahan menghancurkan.

10 November-mu yang tak akan dilupa walau tak akan bisa mempertahankan peringatan jatuhnya tetesan darahmu berpuluh tahun lalu pada bangsa ini.



Sabtu, 09 November 2013

aku menahan jeritanku | meski kemungkinan itu tidak mungkin

musiknya mengiringi gerakan jemariku diatas tombol yang dengan cepat aku tekan, semua itu karna aku tak igin lupa kata-kata yang telah kuingat untuk menjelaskan tentangmu. aku hanya mampu menuliskan tentangmu, aku tak miliki keberanian untuk menceritakan tentangmu pada yang lain, karnna tak ada lagi telinga yang mau mendengarkan cerita tentangmu yang ingin kuceritakan. merka sudah bosan, tetapi aku belum bosan.

Tuhan..
Ku lagi sendiri
Memikirkan dia
Selalu tentang dirinya

Tuhan..
Ini jeritan jiwaku
Cerita tentang hatiku
Semua keluh kesahku
Semua keluh kesahku
 
Resah hati ini tanpanya
Memikirkan dia
S'lalu tentang dia yang memberikan indahnya cinta
Untuk ku miliki
Mengenggam indahnya dunia
Sampai waktu menghentikan semua
 
Tuhan..
Setiap detik demi detik
Ku selalu merindukannya
Selalu tentang dirinya
Semua tentangnya
 
seventeen-memikirkan dia

jika kamu bertanya mengapa dalam semua ini tertulis tentang seorang yang sepertinya aku cintai, maka itu adalah kamu. semua yang kutuliskan adalah kamu. tentang kamu yang mungkin melihatnya tapi tak membaca semua kata-katanya. yang mungkin sempat berfikir bahwa otakku telah memikirkan orang lain. perasaan kita bersautan, seperti kicau burung pagi ini. tetapi entah dinding apa yang menghalangi kita. tidak terlihat. abstrak tetapi begitu kuat. kuat menahan langkahmu untuk menghampiriku lagi. aku yang telah berhasil menjatuhkan hati padamu yang dulu sama sekali tak kukenal.
 
jemariku tak lelah menuliskan tentangmu. meskipun itu tak pernah kamu hiraukan dalam setiap waktumu. tapi aku rela, bahkan mungkin itu sudah biasa bagiku. tanganku ingin menulis, yang tersirat dalam pikiranku adalah kamu. seperti pagi ini, dengan soundtrack ini aku merasa dibenarkan dengan keadaan bahwa waktu yang akan menghentikan semua. semua yang aku rasakan tentangmu. dan begitu, selalu tentangmu. tetapi aku menahan jeritanku yang ternyata sakit. aku tak berkuasa menghentikan otakku yang terus memikirkan kamu. bahkan saat yang lain ingin mengajakku pergi aku masih memikirkanmu yang entah mengapa berlalu begitu saja dengan segala yang kamu rasakan atas aku.
 
aku memiliki jiwa yang belum siap untuk mengikhlaskanmu seutuhnya berlalu. karna itu aku menjadikan diriku terkurung dalam lingkup waktu yang terus berputar dalam bayang bahwa kelak semua akan indah. walau kemungkinan itu sangat tidak mungkin. 
 
kembali aku lihat lagi semua yang pernah menjadi hal indah walau saat itu kita tidak dalam ikatan apa-apa. dan kembali pula dengan kuat otakku berpikir mengapa semua berlalu tanpa pesan perpisahan dari ucapan yang pernah membuatku tersenyum. yang nyatanya sekarang aku terbalut luka karna diam-mu yang tak bisa kupahami.
 
aku tak miliki telinga yang mau mendengar bahwa aku sedang menceritakan tentangmu. aku sendiri ingin merasakan bosan saat semua yang kupikirkan adalah kamu, tapi aku tal bisa dan tak biasa tidak mengingatmu walau sedetik saja. mungkin hingga nanti waktu yang akan menghapusmu yang sempat menjadi penghapus dari coretan yang menyakitkan dulu. aku masih ingat itu, jelas, dan selalu terngiang dalam gelombang suara yang terus kudengar. kamu yang berkata semua akan berlalu jika kamu menjadikan semuanya pelajaran dalam hidup. lebih sulit menghapusmu dengan waktu, tetapi aku tak inginkan penghapus baru hadir untuk menyingkirkanmu. aku masih menjaga hati untuk yang belum pasti sepertimu. sementara dia datang untuk menjaga hatinya untukku.
aku mengumpulkan semua koleksi kosakataku hanya untuk merangkai cerita tentangmu.. aku ingin memberi tanda padamu, jangan terlambat menghampiriku, sebelum hatiku terbuka untuk yang lain meski aku tak rela membukakannya untuk yang lain..
 

Jumat, 08 November 2013

aku lelah, tapi aku tak ingin sia-sia

ada masanya seseorang berfikir bahwa meninggalkan dunia adalah hal terbaik saat semua lelah sesara memuncak dibahu. bertumpu pada satu titik yang lemah. seperti aku. aku tidak marah, tetapi aku hanya lelah. lelah selalu tertawa, lelah untuk marah dan memaafkan, lelah untuk bersabar tetapi tak berarti. aku lelah memiliki hati yang berperasaan kuat, karna saat aku mencintai dengan sulit aku melepaskannya hingga harus kutahankan walau itu tidak mengenakkan. dan setelah segala kisah perjalanan hidup terkumpul menjadi satu dalam sebuah buku catatan kenangan maka saat itu terulang kembali kelelahan yang pernah dirasakan. aku lelah. aku benar-benar lelah. mungkin lebih tepatnya aku bosan. bosan dengan keadaan yang datar ini. padahal semuanya tidak hanya satu kisah. tetapi ini puncak kebosananku. aku bosan pada diriku sendiri.

tapi aku tak ingin mati sia-sia. tak ingin pergi dalam hujan kesedihan dari banyak pasang mata yang melihatku dengan cinta. aku tak ingin membuat penyesalan mengapa kalian harus mengenalku. karna kali ini aku hanya lelah dan bosan.

banyak kisah yang tertulis dalam lingkaran waktu yang kita punya. aku dan kalian. waktu yang kita miliki sama, 24jam. tetapi kisah kita berbeda, kecuali kita selalu mealangkah bersama dalam segala hal tanpa terkecuali. tapi saat semua berbeda arah dan tujuan siapa yang mengetahui bahwa kita memiliki segala hal yang sama. dan kali ini aku merelakan waktuku untuk merasakan lelah yang terasa begitu aneh.  aku tidak berubah. hanya saja aku merasa sendiri saat yang lain bisa tertawa sementara aku belum. mungkin aku sendiri, atau biarkan aku sendiri menahan dan menyadarinya dulu, bahwa tak ada yang perlu disesali saat semua akan berakhir.

langit saja tak selamanya bersinar terang tiap siangnya, ada saatnya dia meredupkan cahayanya dan diam karna lelah terus menerus bersinar, dan karena hujan telah turun dalam kepiluan yang sulit dimengerti ini, maka segalanya akan menjadi sulit untuk dijalani. seberapapun kuatnya perasaan yang saling mencintai, tidak akan menyatu jika tanpa sapaan kasih yang tulus. jangan sesali ketika kelak aku pergi tanpa kabar padamu. karna hanya hujan yang mengerti bagaimana aku menahan lelah karna bosanku menahan perasaan, karna lelahku juga mempertahankan perasaan. ternyata aku juga lelah menunggu. menunggu jendela itu terbuka. sedangkan kau tak sedetikpun membukanya untukku. sementara aku yang telah lelah ini hanya berani menantimu dibalik daun jendela yang kamu punya. karna pintu yang kamu miliki tertutup oleh semua keberuntungan yang berebut ingin masuk kedalam hidupmu.

kehidupan ini lurus dan 'zigzag'. datar, sedih, dan bahagia. tetapi tak selamanya begitu. karna semua bermasa yang berbeda-beda. dan entah mengapa ketika aku kelemahan menguasai, ada sosok yang begitu sangarnya dengan amarah yang tak jelas apa alasannya.

aku lelah. tetapi aku tak ingin nafasku sia-sia. aku tak ingin semua cinta yang telah menjadikanku didunia ini menyesal memikirkanku.
aku lelah, tetapi aku tak ingin kehidupanku terangkai tanpa kosakata-kosakata yang indah, dan jemariku tak mampu menuliskannya dengan ringan.
mungkin hanya bosan, tetapi aku tak ingin semua sia-sia diterkam waktu yang tak bisa berhenti sejenak saja menanti kebosananku beranjak pergi dan berlalu.



november 2013

Kamis, 07 November 2013

sembilan belas

dan kini alam telah mencatat bahwa sembilan belas tahun lalu ada seorang ibu yang telah melahirkan bayi perempuan, dan seorang ayah yang berjuang dalam hidup bayi yang dinamainya dengan arti kasih tersendiri. sekarang bayi itu tidak lah bayi lagi, dia sudah mulai beranjak dewasa dengan segala perkara yang mendewasakan, dan dengan segala sakit yang menguatkan.
tepat pada tanggal yang sama dibulan yang sama saat sembilan belas tahun lalu. hari ini adalah harinya. penambahan usia yang semakin mengurangi kesempatan hidup dalam kejam dunia yang berlapis kasih kepalsuan. Tuhan telah mengaruniakannya hadir dalam dunia ini. dengan sehala jalan yang tersurat pada garis tangan. dengan segala mimpi yang tak pernah padam. kini langkahnya semakin jauh dengan usia yang semakin bertamabah. tak lagi dia yang semanja saat dalam pelukan ibu dan ayahnya. tak lagi dia menangis saat terbangun tanpa ibu disampingnya. itu semua pada sembilan belas tahun lalu. kini dia sudah akan menjadi wanita, yang beranjak dari gadis bungsu dalam keluarganya.

dalam diam doa yang selalu kuucapkan, terucap syukur yang selalu mereka ajarkan dalam sakit dan senang yang kurasakan. bukan lagi aku sendiri yang berjalan dalam tiap langkah yang kuayunkan. tetapi ada doa mereka yang mengiringiku dari jauhnya mereka.
yang terkasih dalam segala kerendahan diri, aku sudah tak semanja dulu lagi, saat segala tenagamu masih dalam kekar tubuh kalian, kini aku beranjak dalam kedewasaan umur yang harus kubuktikan dalam tiap sikap yang kupunya. aku tak secengeng saat setiap detik yang kalian punya masih bisa terjaga olehku yang masih tak tahu bagaimana cara aku bersikap. bahkan kini aku tak hanya bisa berjalan dengan kalian, tetapi aku sudah jauh melangkah sendiri dalam kondisi yang Tuhan mungkinkan untuk kujalani.

dalam sembilan belas ini ku bersyukur terlahir dari rahim seorang ibu yang luar biasa, dengan kesederhanaannya menjagaku tetap berjalan lurus walau sejauh yang kumau. dia begitu hebat dengan tangannya mampu menopang aku yang ternyata lemah saat melawan dunia ini.
perjalanan sembilan belasku hanya tertuju pada satu senyum yang bermakna seribu yang akan terpancar dari keriput kulit wajah yang telah menua, Ayah. aku rindu saat sepulang kerjamu kau mencariku, menggendongku dengan tanganmu yang kekar, itu saat aku masih berlari dengan langkah-langkah kecilku. dengan segala celoteh yang tak begitu jelas dimengerti

dan kini semua tak seperti dulu. semua tak bisa dipaksakan seperti dulu lagi. saat aku diharuskan menjadi wanita dewasa yang kuat, yang kelak akan menopang beban yang lebih berat. dan dengan usiaku itu, aku dipaksa alam untuk lebih dewasa dalam segala keadaan yang tak mungkin kutaruh dipundakmu lagi.

semarak alam menyapa dalam cerah mentari yang menyambutku hari ini, menyapa seolah aku menjadi bintangnya hari ini. dalam segala keadaan yang pernah memilukan maka hari ini semua sirna walau aku menjamin bahwa esok akan kembali lagi. aku menjadi bintangnya hari ini, bintang yang tak hanya alam yang menyapaku untuk tersenyum. tetapi juga malaikat yang menjadi penuntun langkah menyambut usia yang baru. aku tak berkata bahwa aku yang tebaik bagi senyum kalian, tetapi dengan ketidaksempurnaanku semua akan kujadikan sebuah senyuman.

terimakasih untuk sembilan belas yang pernuh berkat dariMu. aku menjadikan diriku sendiri dewasa dalam lemahku. dalam kuat yang masih menjadikanku seorang wanita lemah. tetapi kelak ketika aku benar-benar memisahkan diri dari kerajaan yang terkasih dalam kesederhanaanku maka saat itu aku telah menjadi wanita dewasa bentukan Sang Kuasa. 



nrt.vlntn.smnjntk
palembang, 07 November 2013