Aku memelukmu hingga kehabisan usia dan sampai kau tiada pun aku
tetap memelukmu, sekalipun akan ada seseorang kelak mendampingiku namun tetap kamu yang begitu membekas hingga sulit kulepas! sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setegah
mati,hatiku seperti tak ditempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong,hilang isi. kau ingat senja itu kita duduk berdua, memadu senyum dan berganti kasih, itu saat kau masih nyata dalam wujud tampan yang kukenal. dalam hangat kasih yang lembut menyapaku dalam keadaaan apapun. aku tidak merasa hebat dengan kehadiranmu, aku hanya bersyukur dengan cinta yang kau jaga hanya untukku. hingga akhir nafasmu, hingga akhir bayang yang tercipta dari tiap sudut waktu yang berputar mengelilingi kita. menjadikan kita berada pada lingkaran yang sama, dengan cinta yang sama, dengan segala senyum yang saling bertautan.
sebentar saja aku menjagamu dalam kesetiaan waktu yang kusisihkan dalam anganku, bukan. bukan untuk bermainkan cinta yang kupunya untukmu. tapi dengan sederhanamu aku menjadikannya begitu berarti bagi kita, hingga kau tiada. aku masih dengan perasaan yang sama. aku tak sekuat dulu saat kau masih disampingku, memegang erat tanganku, menjaga lembut hatiku yang kau selaputi dengan kasih ketulusan yang kau jaga. rasanya sebentar saja kau mendampingiku dalam nyataku, kini kita jauh, bahkan aku tak tau harus menemuimu dimana, aku buta dimana ragamu sekarang, aku hanya masih bisa merasakan kasih sayang tulus yang selalu kau jaga abadi hingga kau berpindah duduk bersamaNYA disurga. kau jauh!!! aku sangat menegaskan pada diriku bahwa kau sangat jauh. tapi aku lemah jika mengingat cinta kita dulu, yang masih terjaga dalam indah karuniaNYA.
hingga dunia kita berbeda. tetapi aku masih memeluk erat bayang yang selalu hadir dalam tiap malam yang kupunya. dengan senyum yang sama aku menghampiri mimpi suram yang memisahkan kita. aku tak pantas mengeluh, karna nyatanya semua yang ada pada akhirnya akan kembali menjadi tiada. seperti saat kau tiada untukku hingga kau hadir dalam hidupku. aku bahagia sebelum aku mengenalmu, tapi aku tak bisa bahagia setelah kau meninggalkanku dengan cerita kita yang masih menggantung. aku tak bisa terima keadaan yang sebenarnya menggantungkan cinta kita diketidaknyataan yang kita lewati. semua yang pernah menjadi hal indah itu adalah peryaan air mataku. aku menangisinya, dan dalam diamku kesesakan rindu yang telah mengunung menjadi beban terberat setelah kepergianmu dari dunia kita yang indah dulu.
aku tak tau pada siapa akan kutitipkan rindu yang tak mampu kutahan. hingga aku menjadi kuat untuk membawanya kemanapun langkahku membawaku pergi walau dalam bayang yang masih menceritakan tentangmu. mereka tak pernah tahu, bukan kamu yang beruntung memilikiku, tapi aku lah yang sangat beruntung menjadi bagian dari akhir hayatmu, sayang. aku tak sanggup untuk setia sebelum aku mengenalmu, tetapi dengan sederhanamu kau mengajarkanku menjadi setia hingga aku menanggung rindu dalam diamku, rindu yang kubungkus rapi dengan kesabaranku, yang kuhias dengan senyum yang hanya aku dapat memahaminya. memahami seberapa sakitnya aku setelah semua tak lagi sama.
dari balik kelopak mata dalam tiap malam jelang tidurku, aku merindukan pertemuan singkat yang harusnya menyatukan kita, aku tak kehabisan air mata untuk menangisi tiap kerinduan yang tertahan dalam langkah yang ingin ku layangkan. aku tak kehabisan kesabaran menjaga hati hanya untukmu yang telah disurga. hingga membuat aku yang kemanapun berlari tetap akan pulang pada hatimu yang masih menyediakan tempat untukku yang kau jaga. aku ingin sekali tidur dalam mimpi yang mempertemukan kita, aku ingin menceritakan rindu yang begitu berat yang kujaga ini. agar kau tahu bahwa sejak cium terakhir yang kudaratkan dikeningmu waktu itu tak cukup mengahapus cinta yang telah kau lukiskan. kau bawa segala keindahan yang menyatu dengan alam ini, hingga nafasmu menjadi udara yang selalu kihirup dalam dekap peluk yang tak cukup membayar sakit akan kerinduan yang kunikmati ini.
aku ingin menjadi ratu dalam surgamu kelak, Pangeran Abadi-ku, biarlah aku menjaga cinta kita hingga nanti kau yang akan memilihkan penggantimu untukku melalui karunia-NYA..
palembang, 18 november 2013
nrt.vlntn.smnjntk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar