Adakah tujuan lain saat kau pergi untuk lama sekali, selain ‘pulang kerumah?'. Adakah rindu yang bisa kau hilangkan selain rindu ingin berada dirumah? Kau akan mengerti arti rumah setelah kau tak tinggal didalamnya. Bahkan banyak hal yang kau rindukan untuk berada didalam rumah. Masa kecilmu, masa bahagia dan sedihmu. Bahkan ketika semua amarahmu tak terhan olehmu dulu, rumah dengan luas dapat menampungnya, walau sekecil apapun luasnya. Tak peduli berlantaikan apa, tak perduli beatapkan apa, dan dinding terbuat dari apa. Rumah tetaplah tempat ternyamanmu yang belum kau sadari dengan dalam artinya. Pribadimu terbentuk spontan dirumah itu, walaupun mungkin berbentuk gubuk, tapi itu bukanlah gubuk untukmu. Dia istana kecil yang hanya kau mampu memahami arti kemewahannya, yang hanya kau mampu menelaah tiap sudutnya dengan kebahagiaanmu yang tak dapat kau beli dimanapun, bahkan tak bisa kau ganti dengan apapun.
Aku sudah mengenal tiap sudut ruangan disini, yang dulu kusam tak berwarna hingga mulai tampak sedikit berwarna, bahkan sekarang sudah berproses menciptakan keindahan, bukan hanya warna saja tapi bentuk cetakan kebahagiaan. Jika pandanganmu melihat mungkin tak sedikitpun kau mendapatkan keindahan dari bagunan ini, tapi ini aku, istanaku, dan derajat kemewahanku. Aku mensyukuri tiap centimetere-nya yang menyatu membentuk dinding penghangatku, dan atapnya menjadi payungku ketika hujan dengan kuatnyaa menghantam bumi tanahku berpijak. Aku tak dapat memeluknya, tapi dia dengan hangat mendekapku melindungiku dengan sederhananya.
Banyak yang akan kurindukan dari tempat ini, dari kamar istirahatku, dari ruang makan yang menyimpan penuh cerita keluarga kami yang tiap bagian dindingnya mendengar doa kami, dan menyimpan tawa kami dengan rapi, walau kelak dia tak dapat menceritakannya dengan lisan tapi dengan melihat dindingnya saja otak ini akan dengan otomatis mengulang kenanganku bertumbuh, berkembang dan hingga menua kelak, sama seperti Ayah dan Ibu. Dirumah ini pula terisimpan keringat dan sejarah kerja keras mereka, yang berusaha menciptakan gambarnya diatas kertas, hingga menciptakan bangunannya diatas tanah. Kerinduanku tak putus hanya diruang makan saja, karna setelahnya kami selalu mendiskusikan tawa kami diruang tengah tempat TV terdudukan. Disini kami tertawa sepuas kami mau, disini juga kami pernah menangis menyaksikan sakitnya hati yang pernah dititipkan waktu untuk hidup kami.
Bahkan kelak kurasa, sejauh apapun kaki melangkah, dan jika sulit pun kehidupan dirantauan, keringat akan membawa diri ini untuk pulang kerumah ini. Karna ini lah istanaku, yang hanya aku tahu tentang kemewahannya.
YA... Disni semuanya bermulai, dan juga akan berakhir disini juga, tempat kami bertumbuh, berkembang, bahkan hingga menua seperti Ayah dan Ibu.
nrt.v.simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar