kamu itu pensil tanpa penghapus.
harusnya kamu tau jika kamu tak memiliki penghapusnya biarkan dengan sendirinya waktu yang akan menghapus hingga semua bersih dan kamu bisa datang lagi untuk menuliskan. tetapi pensil akan tetap menjadi pensil tidak mungkin akan beubah menjadi penghapus. kamu sudah menuliskan cerita luka dilembaranku saat itu, aku baru hanya bisa mengobati sakitnya belum menghapus bersih tulisan itu. aku tak begitu yakin kamu mampu menjadi penghapus dari tulisan yang sudah kamu buat.
tahu tidak, saat kamu pergi aku sudah bertekad untuk tidak mau jatuh kedalam lubang itu lagi. karna aku sudah tau bagaimana sakitnya. perasaanku takkan pernah bisa mengalahkan logikaku. saat otakku sudah berpikir bahwa ternyata aku telah tersakiti maka tekadku yang akan menjadi tameng dari semua akan terulang.
Untuk saat ini aku akan menutup cela yang ada, karna untuk meyakinkan menerima semuanya kembali aku harus menghapuskan semua yang dulu dan takkan mengingatnya, supaya (jika) kelak dipertemukan maka semua yang dijalani adalah hal baru. aku ingin dunia pun melupakan sakit yang pernah ada dan luka yang pernah membekas. itu jika semua yang kusampaikan tidak berubah karna waktu.
terkadang mimpi indah bisa berubah menjadi mimpi terburuk sepanjang masa, itulah sebabnya aku tak ingin dirajai mimpi yang hanya datang saat malam menyapa untuk mengajakku tertidur. begitu juga cinta, mereka selalu bilang cinta tanpa logika, tapi sebisaku aku tak ingin terlihat bodoh karna mencintai, aku tak ingin menerima kekurangan siapapun kelak dengan apa adanya, tetapi aku ingin dengan logikaku mengubah kekurangan itu untuk menjadi suatu hal yang berbeda jika telah bersamaku. aku memang telahir karna cinta, tapi aku tak ingin mati karna cinta.
n.vlntn.s
plmbg 7spt2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar